Karya
Negeriku Yang Selalu Kandas
Tak
dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal
ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di
dunia ini. Dari yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia. Kemajuan
teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena
teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Perkembangan
teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang.
Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam
pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang
ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah
di Solo, dan mobil listrik yang diciptakan oleh anak bangsa telah membuat
inovasi mobil Nasional untuk Indonesia. Ataupun pesawat terbang N250 yang diciptaan
oleh IPTN. Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan
merata di setiap sektor kehidupan manusia.
Namun
apa jadinya jika semua inovasi itu hanyalah karya negeri ini yang kandas karena
keterbatasan sumber dana, kurangnya dukungan masyarakat Indonesia, ataupun
karena kecemburuan dari segelintir pihak. Seperti halnya proyek mobil listrik
yang digarap oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan dan mobil
nasional Esemka yang dipopulerkan oleh mantan Wali Kota Solo, yang dinilai bahwa
teknologi tersebut sudah ketinggalan zaman dan tidak layak, serta kemampuan
jarak tempuhnya yang rendah. Hal ini sungguh tidak pantas karena bagaimanapun
juga inovasi tersebut merupakan hasil
jerih payah karya anak bangsa, dan seharusnya kita sebagai masyarakat bangsa
indonesia menghornati dan ikut mendukung proyek tersebut agar bangsa Indonesia
ini mampu membangun negrinya dengan hasil usanya sendiri.
Di
sisi lain proyek pesawat terbang N250 yang merupakan pesawat karya anak bangsa
dan sempat mengudara di atas awan Indonesia. Serta diprediksi akan
memenuhi
kebutuhan pasar atas pesawat komersial antara 2000
– 2020 sekitar 8000 pesawat, dan diperkirakan 45%
adalah pesawat sekelas N250. Merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia
ini mampu bersaing dengan bangsa lain, walaupun pada akhirnya harus terhenti
produksinya lantaran masalah politis. Dimana kegagalan N-250 lebih disebabkan
karena Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyarankan untuk menghentikan
proyek tersebut. Padahal visi
ekonomi di Indonesia kala itu bukan karena pesawat, melainkan karena
perusahaan-perusahaan yang terlalu banyak meminjam uang ke luar dan ditambah
lagi kala itu nilai rupiah terhadap dollar yang sedang terperosok. Dapat terlihat
bahwa kegagalan ini disebabkan karena adanya faktor politik sehingga proyek
tersebut kandas. Tidak terhenti sampai disitu masalah lain pun muncul banyak
pihak yang meragukan kemurnian dari produk karya anak bangsa ini, seperti ada
yang mengatakan bahwa pesawat tersebut tidak murni buatan indonesia, padahal
faktanya sebuah produsen pesawat besar pun tidak murni membuat seluruh bagian
pesawat itu sendiri, terdapat beberapa faktor pendukung dalam sebuah keberhasilan.
Sifat sinisme dan kurangnya dukungan seperi inilah yang dapat menghabat dari
keberhasilan suatu inovasi anak bangsa. Serta hilangnya SDM yang ada.
Oleh
karena itu kita sebagai masyarakat indonesia sudah seharusnya kita dukung
inovasi karya anak bangsa ini, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju
dan dapat bersaing serta menjadi bangsa yang
mandiri, karena dengan produk buatan sendiri, maka selain
dari munculnya kebanggaan, juga akan berdampak pada aspek lain seperti
berkurangnya tingkat pengangguran yang ada.
Daftar
Pustaka
https://ahmadramadlan.wordpress.com/2011/05/09/pesawat-n250-dari-ptdi-mimpi-anak-bangsa-yang-hilang/