MACAM
MACAM IDEOLOGI SERTA KELEBIHAN & KEKURANGANNYA
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
"sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan
beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit.
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari
dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti
ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan
dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology
adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar
cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Berikut
merupakan macam macam ideologi beserta kelebihan dan kekurangannya,
diantaranya:
1.
Ideologi
Liberalisme
Liberalisme atau
Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat
yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham
liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan
agama.Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog Liberalisme yakni
Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Berikut
merupakan nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme:
· Kesempatan
yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia
mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik,
sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang
berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan
berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu
semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari
demokrasi.
· Dengan
adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak
yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan
persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme
individu.( Treat the Others Reason Equally.)
· Pemerintah
harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh
bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak
rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)
· Berjalannya
hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada
rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh
peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan
mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan
terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan
sosial.
· Yang
menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)
· Negara
hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme
yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu
sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada
dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah
merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah
mengalami kegagalan.
· Dalam
liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini
disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang
menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam
pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
Kelebihan ideologi liberalisme :
· Menumbuhkan
inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat
tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
· Setiap
individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong
partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
· Timbul
persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada
masyarakat.
· Menghasilkan
barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku
di pasar.
· Efisiensi
dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari keuntungan
· Kontrol
sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun
ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik
ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
· Masyarakat
dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
Kekurangan ideologi liberalisme :
· Sulit
melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan
jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya
menerima sebagian kecil dari pendapatan.
· Pemilik
sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin
kaya, yang miskin makin miskin.
· Sering
muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
· Sering
terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh
individu yang sering terjadi
· Karena
penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk
mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan
media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi
kepentingan mereka.
2.
Ideologi
Komunisme
Komunisme adalah
sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen
yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang
pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah
analisis pendekatan kepada perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia
politik.
Komunisme pada
awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad
ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah
bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan
tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam
komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang
masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian
masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat
utopia.
Istilah komunisme
sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme
adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh
dunia. sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal
dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut
"Marxisme-Leninisme".
Dalam komunisme
perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui
peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari
buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family ), namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai.
Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Komunisme sebagai
anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil
alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada
individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat
dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna
kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem
demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena
itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan
anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak
perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara umum
komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme
Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan
agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan
prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan
yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak
rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
Kelebihan ideologi
komunisme:
· Karena
perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
· Pemerintah
menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negri berjalan dengan lancer.
· Relatif
mudah melakukan distribusi pendapatan.
· Jarang
terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
· Tidak ada
pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
Kekurangan ideologi komunisme:
· Pers
dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai
komunis
· Mematikan
inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
· Sering
terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
· Masyarakat
tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
3.
Ideologi
Pancasila
Pancasila adalah
ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi
perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan
pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia yaitu :
·
Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang
berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai
berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan,
dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu
berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah
lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato
Yamin tersebut.
·
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan
pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan
judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai
berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Kelebihan ideologi pancasila:
·
Mencakup nilai – nilai positif yang
diambil dari berbagai ideologi
·
Menutup kelemahan dari kedua ideology yang
bertentangan.
·
Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
·
Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti
perkembangan Zaman
Kekurangan ideologi pancasila:
·
Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda –
beda
4.
Ideologi
Fasisme
Pengertian fasisme
adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusahan
untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem,
termasuk sistem politik dan ekonomi. Tujuan fasisme secara umum yaitu membuat
individu dan masyarakat berpikir dan bertindak seragam. Para fasisme
menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda bahkan
genosda untuk mencapai tujuan.
Paham fasisme ini
mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus berkembang hingga pada perang
dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak saja
yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak mendapatkan
pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
Fasisme merupakan
Ideologi yang ingin melawan kaidah-kaidah moralitas yang diturunkan kepada umat
manusia melalui agama, dan menggantikannya dengan budaya pagan yang rasis, haus
darah dan kejam. Ideologi ini mengutamakan kekuasaan tanpa ada demokrasi.
Paham ini menganggap rendah bangsa lain.
Kelebihan ideologi
fasisme:
· Punya rasa
nasionalisme yang tinggi
· Punya
tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi
· Dapat
mengambil keputusan dalam urusan pemerintahan secara cepat
· Mudah
melakukan control terhadap media massa
Kekurangan
ideologi fasisme:
· Memandang
rendah bangsa lain.
· Tidak
percaya dengan adanya kemampuan nalar
· Mempunyai
keyakinan yang fanatik dan dogmatik
· Pengingkaran
terhadap derajat –derajat kemanusiaan
· Adanya
pendiskriminasian antar individu
· Menolak
konsep persamaan tradisi yang berdasarkan aspek kemanusiaan.
· Jika ada
pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.
· Adanya
pengawasan yang sangat ketat bagi anggota masyarakat
· bagi kaum
penentang kekuasaan maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan
seperti pembunuhan dan penganiayaan.
· dalam
suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat
memaksakan kekerasan kepada rakyatnya.
· Tidak
memandang dan menghargai hak asasi manusia
5.
Ideologi
Kapitalisme
Ideology
kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga saat ini.
inti dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak
swasta dimana negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi
dan hanya berperan sebagai pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan
yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan
yang seminimal mungkin sehingga untuk mencapai hal tersebut negara tidak boleh
ikut campur dalam usaha mereka.
Kapitalisme adalah
suatu faham ekonomi yang mengedepankan
modal individu, atau pihak swasta yang memiliki modal besar. Kapitalisme
juga diartikan sebagai suatu sistem perekonomian dimana alat-alat produksi
seperti pabrik, ladang, tambang, dan sebagainya dimiliki oleh perorangan atau
perusahaan dan dimana cara utama dalam pembagian pendapatan ditentukan oleh
persaingan pasar.
Tokoh yang sangat
terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau yang juga dikenal sebagai
bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah cara untuk menentang adanya
paham merkantilisme dimana menurut paham merkantilisme tanah merupakan sumber
modal utama dan melupakan sumber modal lainnya. Istilah invisible hand atau
tangan tak tampak sangat terkenal dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya
pasar yang bekerja akan selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak
perlu adanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya.
Kelebihan ideologi
kapitalisme:
· Lebih
efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
· Kreativitas
masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang
terbaik dirinya.
· Pengawasan
politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih
kecil.
· Mendorong
pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi kompetisi terbuka di pasar.
· Hasil dari
kapitalisme adalah sistem ekonomi yang ter-desentralisasi. Faktor ini dianggap
sebagai salah satu kelebihan terbesar kapitalisme.
· Dalam
perekonomian yang terdesentralisasi, individu memiliki lebih banyak pilihan
dalam bisnis.
· Kerja
keras sangat dihargai dalam ekonomi kapitalis. Pengusaha yang mempunyai kinerja
baik dan mampu terus melakukan inovasi akan memenangkan persaingan.
· Kapitalisme
membentuk ekonomi dimana konsumen mengatur pasar.
Kekurangan ideologi kapitalisme:
· Tidak ada
persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan
monopolistik.
· Sistem
harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya
faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan
lain-lain).
· Sebagian
menganggap persaingan sengit yang dibawa oleh kapitalisme sebagai kelemahan
utama.
· Kapitalisme
membuat ekonomi yang berorientasi pada uang. Perusahaan bisnis akan melihat
ekonomi dengan titik pandang materialistik.
· Profit
dipandang menjadi tujuan bisnis utama dengan raksasa bisnis mengambil alih
perusahaan-perusahaan kecil.
· Kapitalisme
memicu berkurangnya SDA karena dieksploitasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan.
· Kapitalisme
juga diyakini menyebabkan distribusi kekayaan yang tidak adil dengan kekayaan
dan kekuasaan hanya dikuasai oleh segelintir orang.
Perbandingan ideologi pancasila dengan
ideologi lainnya:
Berikut ini perbandingan ideologi
Pancasila dengan ideologi lainnya apabila dilihat dari beberapa aspek yaitu
aspek politik dan hukum, aspek ekonomi, aspek agama, aspek terhadap pandangan
ihwal individu dan masyarakat, dan aspek ciri khas.
1.
Ditinjau dari aspek agama
· Pancasila
: Masalah agama adalah hak pribadi (berhak memilih kepercayaan masing-masing).
· Liberalisme
: Masalah ketuhanan adalah masalah pribadi, Negara tidak mencapai urusan agama
warga Negaara bebas beragama atau tidak beragama.
· Komunisme
: Penganut demokrasi ini tidak percaya kepada Tuhan, kehidupan manusia
berdasarkan suatu evolusi ditentukan oleh hukum-hukum kehidupan tertentu.
· Fasisme :
Menolak konsep persamaan tradisi yahudi kristen (dan juga Islam) yang
berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideologi yang
mengedepankan kekuatan.
· Kapitalisme
: Paham kapitalisme ini secara jelas dicela dalam Islam dan Allah Subhanahu wa
Ta’ala telah memberikan suatu deskripsi yang sangat brilian mengenai
kapitalisme ini, secara jelas tergambar dalam QS. Al-Qalam:17-33
2.
Ditinjau dari aspek hukum
· Pancasila
: Warga Negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945.
· Liberalisme
: Warga Negara mempunyai kebebasan yang luas untuk bertindak, asal tidak
melanggar hukum.
· Komunisme
: Hukum yang berlaku disana kurang ketat, sehingga keadaan kaum ada
batasan-batasan tertentu.
· Fasisme :
Hukum untuk melindungi penguasa.
· Kapitalisme
: ideologi dimana kekuasaan ada di
tangan kapital atau pemilik modal.
3.
Ditinjau dari aspek ekonomi
· Pancasila
: Sistem perekonomian melibatkan pemerintah. Para pengusaha swasta dan seluruh
rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun golongan ekonomi aktif/kuat. Dalam
usaha mencapai kemakmuran bangsa saling membantu kegiatan ekonomi/
· Liberalisme
: Dalam perekonomian membuka persaingan sekuat-kuatnya, akumulasi modal berada
pada beberapa kelompok kecil masyarakat.
· Komunisme
: Sistem ekonomi diatur sentralistis atau penguasaan oleh pusat atau Negara
kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas.
· Fasisme :
Peran Negara sangat kecil, Kapitalisme dan Monopolisme.
· Kapitalisme
: sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di mana
masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini.
4.
Ditinjau dari pandangan terhadap individu
dan masyarakat..
· Pancasila
: Individu diakui keberadaannya.
· Liberal :
Individu lebih penting daripada masyarakat.
· Komunis :
Masyarakat diabaikan untuk individu, individu tidak penting dan masyarakat
tidak penting.
· Fasisme :
Masyarakat tidak penting, sosial budaya ditentukan oleh propaganda penguasa
sehingga daya kritis masyarakat menjadi mundur.
· Kapitalisme
: Setiap individu bukanlah bagian dari masyarakat, tetapi merupakan suatu pihak
yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri. Dalam perjuangan ini, faktor
penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan tetap bertahan, dan produsen
lemah akan tersingkir.
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian dari Ideologi bangsa yang diangkat
dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat
dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai
suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang
tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara.
Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan
gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan
bernegara, sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih bersifat mutlak atau
totaliter. Keduanya juga cenderung menutup mata akan adanya dampak
individualisme dan persaingan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Pancasila, ideologi
Kapitalisme lebih kepada tingkah laku ekonomi yang dikuasai oleh kepentingan
untuk memperoleh keuntungan maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan
harga.
Sumber:
https://tugasmateri.wordpress.com/2017/08/02/perbedaan-ideologi-pancasila-liberalismekapitalismekomunismesosialisme-dan-fasisme/